Polisi Akan Periksa Ketua Panitia Ospek Kedokteran Unismuh Soal Penganiayaan
Polisi menyelidiki dugaan kasus penganiayaan mahasiswa baru saat pengkaderan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Ketua panitia ospek akan dipanggil dan dimintai keterangan.
“Akan kita panggil juga,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada rutankendari.com, Rabu (28/6/2023).
Ridwan mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami keterangan Muhammad Fathan (21), mahasiswa baru yang diduga menjadi korban penganiayaan seniornya saat ospek.
“Sementara satu itu lah (korban sudah diperiksa). Iya karena orang tuanya melapor toh,” kata Ridwan.
Menurut Ridwan, pihaknya berencana memanggil ketua panitia pengkaderan setelah lebaran. Namun dia belum menyampaikan waktu pastinya.
“Habis lebaran lah (kita panggil),” katanya.
Sebelumnya diberitakan, pengeroyokan tersebut terjadi saat kegiatan bertajuk ‘Achieve The Skills of A Leadership of Training (Achilles)’ di Aula Yonif 700 Raider, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sabtu (24/6) sekitar 00.30 Wita. Kegiatan itu digelar BEM Fakultas Kedokteran Unismuh.
Kegiatan pengkaderan itu diikuti 264 mahasiswa angkatan 2022. Namun tiga mahasiswa dilaporkan menjadi korban penganiayaan, masing-masing bernama Muh Fathan, Muh Rafli dan Muh Ikhsan.
“Salah satu senior korban mematikan lampu aula tersebut,” ungkap Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando Sambolangi saat dikonfirmasi, Senin (26/6).
Penganiayaan itu membuat korban sempat dirawat di rumah sakit. Sementara orang tua korban melaporkan dugaan penganiayaan itu ke polisi pada Minggu (25/6).
Unismuh Makassar Minta Maaf atas Ulah Senior Keroyok Mahasiswa Kedokteran
Reinhard Soplantila
Wakil Dekan 3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Asdar turut menanggapi kasus dugaan pengeroyokan mahasiswa baru saat pengkaderan. Pihak fakultas pun meminta maaf atas insiden tersebut.
“Kami menyatakan satu permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada para korban dan orang tuanya kepada adinda mahasiswa anak kami dan orang tuanya yang diduga mengalami tindakan kekerasan,” ujar Asdar kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Asdar kemudian meluruskan jika korban penganiayaan saat pengkaderan di Aula Yonif 700 di Kecamatan Tamalanrea, Makassar pada Sabtu (24/6) hanya satu orang. Dua orang lainnya disebut sakit sehingga mesti dibawa ke rumah sakit.
“Jadi di antara tiga adinda mahasiswa yang kami bawa ke rumah sakit, satu orang yang mengalami insiden yang sangat kami tidak inginkan. Adapun dua lainnya memang sakit karena jatuh pada saat acara, jadi tidak berhubungan dengan pemukulan,” kata Asdar.
Asdar mengaku pihak kampus tetap berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada ketiga orang mahasiswa tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada ketiga mahasiswa tersebut, jadi itu sudah terlaksana. Jadi ada yang kontrol ke poli karena dua dari mahasiswa itu sudah rawat jalan,” sebut Asdar.
Asdar menambahkan fakultas sudah berkoordinasi dengan berbagai Dewan Kehormatan Etik dan Advokasi (DKEA) Unismuh untuk melakukan inversitasi lebih lanjut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan wakil rektor 3.
“Ketiga kami juga berkordinasi dengan dewan kehormatan etik dan advokasi universitas dan pimpinan Unismuh dalam hal wakil rektor 3 untuk menindaklanjuti insiden ini termasuk menginvestigasi lebih lanjut,” ungkap Asdar.
Sementara, untuk oknum pelaku yang melakukan penganiaayan juga masih terus dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh komisi disiplin. Pihak kampus belum bisa memberikan sanksi, lantaran kasus ini masih dalam investigasi internal.
“Sementara untuk (pelaku) itu belum bisa dipaparkan, masih dalam investigasi. Masih akan didalam komisi disiplin, jadi tidak ada beri sangsi tidak harus diinvestigasi lebih dalam,” tutur Asdar.