Italia di Persimpangan Moral: Kontroversi Boikot Laga Kontra Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Timnas Italia kembali menjadi olympus slot sorotan dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, bukan karena performa di lapangan, melainkan karena tekanan politik yang menyelimuti laga kontra Israel. Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Oktober 2025 di Stadion Friuli, Udine, memicu perdebatan sengit di dalam dan luar negeri. Seruan boikot dari berbagai kelompok sipil dan aktivis kemanusiaan membuat Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) berada di posisi sulit: antara komitmen terhadap jadwal FIFA dan tuntutan moral dari publik.
Artikel ini mengulas secara mendalam latar belakang kontroversi, sikap resmi FIGC, respons media dan publik, serta dampak keputusan Italia terhadap citra sepak bola internasional dan jalur kualifikasi Piala Dunia.
Latar Belakang: Ketegangan Politik dan Seruan Boikot
Situasi geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, kembali memicu gelombang solidaritas di Eropa. Di Italia, sejumlah organisasi kemanusiaan, kelompok suporter, dan tokoh publik menyerukan agar Timnas Italia memboikot laga melawan Israel sebagai bentuk protes terhadap tindakan militer yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Spanduk bertuliskan “Berhenti” dan “Solidaritas untuk Gaza” terlihat di tribun saat laga sebelumnya melawan Estonia. Petisi online yang menuntut pembatalan laga kontra Israel ditandatangani lebih dari 100.000 orang dalam waktu kurang dari seminggu.
Sikap FIGC: Sepak Bola sebagai Sarana Persatuan
Presiden FIGC, Gabriele Gravina, menanggapi tekanan tersebut dengan pernyataan tegas. Ia menyatakan bahwa sepak bola harus tetap menjadi ruang netral dan sarana persatuan, bukan alat politik. Gravina menolak boikot dengan alasan bahwa ketidakhadiran Italia akan berdampak langsung pada hasil kualifikasi dan membuka jalan bagi Israel untuk lolos otomatis.
“Kami memahami keprihatinan publik, tetapi tanggung jawab kami adalah menjaga integritas kompetisi. Sepak bola tidak boleh menjadi korban dari konflik politik,” ujar Gravina dalam konferensi pers di Roma.
Keputusan ini memicu perdebatan di media nasional, dengan sebagian mendukung sikap FIGC sebagai bentuk profesionalisme, sementara yang lain menilai Italia melewatkan kesempatan untuk menunjukkan solidaritas kemanusiaan.
Jalannya Pertandingan: Italia Tetap Tampil, Israel Tersingkir
Meski diwarnai protes dan pengamanan ketat, pertandingan tetap berlangsung sesuai jadwal. Italia tampil dominan dan menang meyakinkan 3-0 atas Israel di Bluenergy Stadium, Udine. Gol-gol dicetak oleh Federico Chiesa, Mateo Retegui, dan Nicolo Barella.
Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Italia di klasemen Grup I, tetapi juga memastikan Israel tersingkir dari jalur kualifikasi langsung. Dengan hanya dua laga tersisa dan selisih poin yang tak terkejar, Israel dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Statistik Pertandingan
| Statistik | Italia | Israel | 
|---|---|---|
| Penguasaan bola | 62% | 38% | 
| Tembakan ke gawang | 9 | 3 | 
| Peluang besar | 5 | 1 | 
| Kartu kuning | 2 | 3 | 
| Akurasi umpan | 88% | 76% | 
Reaksi Media dan Publik
Media Italia terbelah dalam menanggapi keputusan FIGC. Corriere dello Sport menyebutnya sebagai “langkah profesional yang sulit,” sementara La Repubblica menyoroti “hilangnya kesempatan untuk menunjukkan sikap moral.”
Di media sosial, tagar #ItaliaNonBoikot dan #SolidaritasUntukGaza bersaing menjadi trending. Banyak suporter menyatakan dukungan terhadap keputusan FIGC, namun tak sedikit pula yang menyayangkan sikap netral Italia di tengah krisis kemanusiaan.
Dampak Terhadap Citra Internasional
Keputusan Italia untuk tetap bermain memiliki dampak luas terhadap citra sepak bola internasional. Di satu sisi, Italia dianggap menjaga komitmen terhadap FIFA dan UEFA sebagai penyelenggara kompetisi. Di sisi lain, negara-negara seperti Irlandia dan Norwegia yang sebelumnya menyuarakan kritik terhadap Israel mulai mempertimbangkan sikap serupa.
UEFA sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuntutan boikot, namun sumber internal menyebut bahwa federasi sedang memantau situasi dengan cermat.
Posisi Klasemen Grup I
| Posisi | Negara | Main | Poin | 
|---|---|---|---|
| 1 | Norwegia | 6 | 18 | 
| 2 | Italia | 6 | 15 | 
| 3 | Israel | 6 | 9 | 
| 4 | Estonia | 6 | 4 | 
| 5 | Malta | 6 | 1 | 
Italia masih berpeluang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 jika mampu memenangkan dua laga tersisa dan berharap Norwegia tergelincir.
Penutup
Kontroversi laga Italia vs Israel menjadi cerminan kompleksitas hubungan antara olahraga dan politik. Di tengah tuntutan moral dan tekanan publik, FIGC memilih jalur profesional dengan tetap menghormati jadwal pertandingan. Keputusan ini membawa konsekuensi strategis dan simbolis, baik bagi Italia maupun komunitas sepak bola global.
 
			
		